KONSEP PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Konsep Pancasila Sebagai Sistem Etika
Muh Rafi Rizqullah (A031221020)
¹Mata kuliah Umum Pancasila, Universitas Hasanuddin
Email : muhammadrafi0305@gmail.com
ABSTRAK
Konsep
Pancasila dan Sistem Etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena
sama-sama mengajarkan tentang nilai-nilai yang mengandung kebaikan. Etika
Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada
nilainilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Suatu perbuatan dikatakan baik
bukan hanya apabila tidak bertentanan dengan nilai-nilai Pancasila tersebut,
tetapi bagaimana meniggikan nilai-nilai yang ada menjadi suatu hal yang lebih
memberikan manfaat kepada yang lain.
Kata Kunci : Konsep,Pancasila,Sistem,Etika
PENDAHULUAN
Pancasila
adalah suatu sistem nilai yang merupakan kesatuan organis yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Dengan demikian, akan menjadi kekuatan moral
besar manakala keseluruhan nilai Pancasila yang meliputi nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan dijadikan
landasan moril dan diaplikasikan dalam seluruh lehidupan berbangsa dan
bernegara. Penanaman nilai sebagaimana tersebut di atas paling efektif adalah
melalui pendidikan dan media. Pendidikan informal di keluarga harus menjadi
landasan utama dan kemudian didukung oleh pendidikan formal di sekolah dan
nonformal di masyarakat. Media harus memiliki visi dan misi mendidik bangsa dan
membangun karakter masyarakat yang maju, namun tetap berkepribadian Indonesia.
Pancasila
sebagai sistem etika di samping merupakan way of life bangsa Indonesia, juga
merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau
panduan kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah
laku. Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi
moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan
sikap spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila sebagai sistem etika merupakan moral guidance yang dapat
diaktualisasikan ke dalam tindakan konkrit, yang melibatkan berbagai aspek
kehidupan. Oleh karena itu, sila-sila Pancasila perlu diaktualisasikan lebih
lanjut ke dalam putusan tindakan sehingga mampu mencerminkan pribadi yang
saleh, utuh, dan berwawasan moral-akademis.
Mengacu
kepada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka Pancasila dapat
menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya
bersifat mendasar, namun juga realistis dan aplikatif. Nilai-nilai Pancasila
merupakan nilainilai ideal yang sudah ada dalam cita-cita bangsa Indonesia yang
harus diwujudkan dalam realitas kehidupan. Nilai-nilai Pancasila apabila
benarbenar dipahami, dihayati dan diamalkan, tentu mampu menurunkan tingkat kejahatan
dan pelanggaran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Etika
berkaitan dengan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik,
pada individu atau masyarakat. Dalam pengertian ini, etika sama maknanya dengan
moral. Etika dalam pengertian luas adalah ilmu yang membahas tentang kriteria
baik dan buruk. Etika pada umumnya dimengerti sebagai pemikiran filosofis
mengenai segala sesuatu yang dianggap baik atau buruk dalam perilaku manusia.
Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika
pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai baik atau buruk.
Tujuan
utama dari pembuatan Artikel ini adalah untuk mengetahui Konsep Pancasila
Sebagai Sistem Etika yang membahas tentang Pancasila sebagai Sistem Etika,
Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika dalam kehidupan, Faktor pendukung dan
penghambat penerapan Etika Pancasila, serta mendeskripsikan Esensi dan Urgensi
Pancasila sebagai SIstem Etika.
Dalam studi ini, adanya konsep Pancasila sebagai Sistem
Etika banyak menuang suara, perlu di garis bawahi Suatu
perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila tersebut, tetapi bagaimana meniggikan nilai-nilai yang
ada menjadi suatu hal yang lebih memberikan manfaat kepada yang lain. Dalam
studi ini menggunakan metode kualitatif yang dapat menghasilkan deskripsi tertulis dari data. Tujuan dari
penelitian kualitatif adalah untuk memahami sepenuhnya peristiwa yang
diselidiki, seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Dan untuk
menjelaskannya secara alami dalam bentuk kata-kata dan bahasa dalam konteks
tertentu. Saya berharap bahwasannya bangsa Indonesia bisa
menyerap ilmu yang di tuangkan dalam Artikel ini guna untuk suatu bangsa yang
utuh dan saling berkaitan satu sama lain.
PEMBAHASAN
Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan karena merupakan suatu sistem yang membentuk satu kesatuan yang
utuh, saling berkaitan satu dengan yang lain yang dijadikan pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila hendaknya menjadi
dasar dan pedoman bagi Bangsa Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku
sehingga nantinya akan terwujud masyarakat adil dan makmur sesuai dengan tujuan
negara itu sendiri. Implementasi Pancasila sebagai sistem etika dapat terwujud
apabila pemerintah dan masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang ada dalam
pancasila dengan mengedepankan prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Selanjutnya
dalam artikel ini akan membahas Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika dalam
kehidupan, Pancasila sebagai Sistem Etika, Faktor Penghambat
A. Pancasila
Sebagai Sistem Etika
Etika merupakan cabang filsafat Pancasila yang dijabarkan
melalui sila-sila Pancasila dalam mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara di Indonesia. Etika Pancasila cenderung mendekati pada
pengertian etika kebajikan dalam sistem pemerintahan. Hal ini dikarenakan
konsep deontologis dan teologis terkandung di dalam Pancasila. Namun, Pancasila
tetap bersumber pada etika kebajikan. Adapun pemaknaan tersebut di dapatkan
dari jenis etika yang mana senantiasa terkait erat dengan bagaimana manusia
bertingkah laku yang baik. Etika mencakup norma moral yang bersumber dari hati
nurani demi kenyamanan bersama. Etika memiliki arti watak, sikap, adat atau
cara berpikir. Etika sangat erat kaitannya dengan kebiasaan dan tata cara hidup
yang baik pada diri sendiri serta orang lain. Pada intinya, etika adalah
struktur pemikiran yang disusun guna memberi tuntunan kepada manusia dalam
bersikap dan bertingkah laku. Pancasila sebagai sistem etika bersumber dari
kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia. Selain itu, Pancasila sebagai
sistem etika terdapat dalam norma dasar (grundnorm) yang digunakan
sebagai pedoman penyusunan peraturan. Secara politis, Pancasila sebagai sistem
etika mengatur masalah perilaku politikus yang berhubungan dengan praktik
institusi sosial, hukum, komunitas, struktur sosial, politik dan ekonomi.
Dengan kata lain, para penyelenggara negara harus mencerminkan etika dari
Pancasila.
B. Konsep
Pancasila Sebagai Sistem Etika Dalam Kehidupan
Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika dalam Kehidupan
Pancasila sebagai sistem etika memerlukan kajian kritis-rasional terhadap nilai
moral yang hidup agar tidak terjebak dalam pandangan yang bersifat mitos.
Misalnya korupsi terjadi karena pejabat diberi hadiah oleh seorang yang
membutuhkan sehingga urusannya lancar. Dia menerima hadiah tanpa memikirkan
alasan orang tersebut memberikan bantuan. Sehingga tidak tahu kalua
perbuatannya dikategorikan dalam bentuk suap.
Berikut
hal sangat penting dalam mengembangkan Pancasila sebagai sistem etika :
1. Menempatkan
Pancasila sebagai sumber moral dan penentu sikap, tindakan serta keputusan yang
akan diambil setiap warga negara.
2. Pancasila
memberikan pedoman bagi setiap warga negara agar memiliki orientasi yang jelas
dalam pergaulan regional, nasional dan internasional.
3. Pancasila
menjadi dasar analisis kebijakan yang dibuat penyelenggara negara sehingga
mencerminkan semangat kenegaraan berjiwa Pancasila.
4. Pancasila
menjadi filter terhadap pluralitas nilai yang berkembang dalam berbagai bidang
kehidupan
C. Faktor
Pendukung dan Penghambat Penerapan Etika Pancasila
Faktor internal yang menyebabkan minimnya penerapan nilai
Pancasila bisa disebabkan berbagai hal. Salah satu contoh, sistem pendidikan
Indonesia yang kurang memperhatikan pembelajaran moral dan etika. Kita bisa
melihat bahwasanya standar pendidikan dan kelulusan sekolah-sekolah ditentukan
oleh pelajaran-pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan Bahasa
Inggris. Tidak satupun dari seluruh pelajaran tersebut yang menitik beratkan
pembelajaran kepada aspek moral dan etika. Sehingga dari pembelajaran tersebut,
hanya akan melahirkan siswa-siswa yang materialistis.
Sedangkan dari faktor eksternal adalah banyaknya pengaruh
budaya dan peradaban luar negeri yang menyebabkan anjlok dan luruhnya jati diri
bangsa yang telah dirangkum dalam Pancasila. Kita sangat menyayangkan
penyalahgunaan kebebasan seperti yang telah didengungkan oleh negara lain
tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Sebenarnya, HAM tersebut sudah termasuk
kedalam Pancasila, yaitu dalam sila keadilan sosial. Saat ini, kebebasan HAM
telah disalahgunakan menjadi sebuah alibi dan pembenaran atas kesalahan yang
telah dilakukan oleh seseorang. Misalnya saja, alasan kebebasan HAM dan hak
berekspresi yang seakan-akan ingin “memperbolehkan” masyarakat untuk berpakaian
“buka-bukaan”. Mereka membuat seolah-olah apa yang mereka lakukan adalah
merupakan kebebasan yang hakiki. Tentu saja hal ini sangat bertentangan dengan
prinsip yang tertuang dalam sila kedua Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan
BERADAB”. Dan hal tersebut bukanlah budaya dan kebiasaan bangsa Indonesia.
Penerapan nilai-nilai Pancasila harus tetap dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat Indonesia agar tetap menjadi Bangsa Indonesia yang benar-benar
Indonesia. Karena pada dasarnya Pancasila adalah pondasi dasar negara yang
terus dipegang erat oleh bangsa Indonesia yang sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai moralitas dan etika.
D. Mendeskripsikan
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi
Pancasila sebagai Sistem Etika
Etika
Hakikat Pancasila sebagai system etika terletak pada hal-hal sebagai berikut :
1. Hakikat
sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai
penjamin prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku warga negara harus
didasarkan atas nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama. Setiap
prinsip moral yang berlandaskan pada norma agama, maka prinsip tersebut
memiliki kekuatan untuk dilaksanakan oleh pengikut-pengikutnya.
2. Hakikat
sila kemanusiaan terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusai yang
mengandung implikasi dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus homini,
yaitu tindakan manusia yang biasa. Tindakan kemanusiaan yang mengandung
implikasi moral diungkapkan dengan cara dan sikap yang adil dan beradab
sehingga menjamin tata pergaulan antarmanusia dan antarmakhluk yang bersendikan
nilai-nilai kemanusiaan yang tertinggi, yaitu kebajikan dan kearifan.
3. Hakikat
sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai warga bangsa
yang mementingkan masalah bangsa diatas kepentingan individu atau kelompok.
System etika yang berlandaskan pada semangat kebersamaan, solidaritas social
akan melahirkan kekuatan untuk menghadapi penetrasi nilai yang bersifat memecah
belah bangsa.
4. Hakikat
sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat,. Artinya,
menghargai diri sendiri sama halnya dengan menghargai orang lain.
5. Hakikat
sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan perwujudan dari
sistem etika yang tidak menekankan pada kewajiban semata atau menekankan pada
tujuan belaka, tetapi lebih menonjolkan keutamaan yang terkandung dalam nilai
keadilan itu sendiri.
Urgensi
Pancasila sebagai Sistem Etika
Hal-hal
penting yang sangaturgensi bagi pengembangan Pancasila sebagai system etika
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Meletakkan
sila-sila Pancasila sebagai system etika berarti menempatkan Pancasila sebagai
sumber moral dan inspirasi bagi penentu sikap, tindakan, dan keputusan yang
diambil setiap warga negara.
2. Pancasila
sebagai system etika memberi guidance bagi setiap warga negara sehingga
memiliki orientasi yang jelas dalam tata pergaulan, baik local, nasional,
regional, maupun internasional.
3. Pancasila
sebagai system etika dapat menjadi dasar analisis bagi berbagai kebijakan yang
dibuat oleh penyelenggara negara sehingga tidak keluar dari semangat negara
kebangsaan yang berjiwa Pancasila.
4. Pancasila
sebagai system etika dapat menjadi filter untuk menyaring pluralitas nilai yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai dampak globalisasi yang
memengaruhi pemikiran warga negara.
Oleh
karena itu banyak sekali Urgensi dan Esensi yang terjadi pada Pancasila sebagai
Sistem Etika. Pancasila sangat diperlukan sebagai sistem etika untuk memberikan
pedoman dan arahan agar setiap tindakan yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia berpedoman pada sikap moral yang berlandaskan Pancasila. Setiap
tindakan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia sebagai cerminan dari
pelaksanaan Pancasila.
KESIMPULAN
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang
dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, di dalam
etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia
Indonesia dalam semua aspek kehidupannya. Pentingnya pancasia sebagai sistem etika
bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu normatif untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Pancasila
sebagai sistem etika dapat diamalkan dengan melaksanakan setiap pengamalan di
setiap butir Pancasila. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentu akan
menemui banyak tantangan, begitu pula tantangan Pancasila sebagai sistem etika.
Tantangan dihadapi untuk dimenangkan, begitu pula dengan tantangan Pancasila
sebagai sistem etika. Jika Bangsa Indonesia sudah menerapkan etika di setiap
butir Pancasila, maka tantangan Pancasila sebagai sistem etika dapat
terselesaikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Suharto,
E. (2011). Pancasila Sebagai Etika Bangsa. Prenada Media Group.
Setiawan,
A. (2014). Pancasila: Sistem Etika Bangsa Indonesia. Ghalia Indonesia.
Soeparno,
R. (2013). Pancasila sebagai Dasar Etika Bangsa. Grasindo.
Rahmat,
A. (2007). Pancasila sebagai Sistem Etika Bangsa. LKiS Pelangi Aksara.
Adi,
I. B. (2004). Pancasila sebagai Sistem Etika Kebangsaan. Yayasan Obor
Indonesia.
Komentar
Posting Komentar